2 Dec 2009

Di dalam hidup ini, kita dikarunia’i Allah Ta’ala dengan berbagai nikmat sebagai pelengkap kehidupan kita. Seorang ibu dikarunia’i anak sebagai kebahagiaan dalam kehidupannya, seorang isteri dikarunia’i suami sebagai pasangan hidup nya, manusia dengan makan yang cukup serta tidur yang nyenyak...Allah limpahkan rahmatNya agar manusia itu tidak merasakan kesusahan dalam kehidupannya...

SubhanAllah..Allah itu Maha Pemurah khan??? Tapi, malangnya kebanyakan kita terbuai dengan nikmat karunia Allah itu sehingga terkadang hati hanya mengingati duniawi dan melupakan Ar-Rahim yang mengkaruniakan segala-galanya. Tidak malukah kita pada Allah yang selalu memberikan `permata` kepada kita tetapi hati kita tidak mengingatiNya, tidak sujud dengan rendah hati mensyukuri nikmat karuniaNya. Sebaliknya, kita mengagungkan insan yang bergelar manusia yang juga punya kelemahan seperti kita serta terlena dibuai keindahan kehidupan dunia. Si kaya dengan hartanya, si couple dengan kekasihnya, si cantik dengan alat kosmetiknya, si tampan dengan perfume brandednya.

Hati juga merupakan salah satu nikmat karunia Allah kepada manusia.Bayangkan sekiranya kita tidak mempunyai hati??? Pasti kehidupan ini terasa kosong tanpa perasaan untuk merasakan kasih sayang..,menangis ...malah untuk marah sekalipun. Seorang hamba Allah yang bertaqwa pasti sentiasa menjaga hatinya agar bersih dari kotoran duniawi agar dapat dia mendekati `kekasihnya` dengan hati yang hanya penuh dengan perasaan cinta padaNya. Namun,untuk menyatakan cinta pada Allah bukanlah sesuatu yang mudah kiranya amal perbuatan kita tidak setanding dengan perasaan cinta itu. Bagaimana mungkin seorang hamba mengaku cinta pada Allah sedangkan ia tidak cemburu apabila melanggar perintah Allah. Samalah juga bila ada yang mengaku mencintai seseorang tetapi tidak cemburu bila kekasihnya diganggu orang lain...

Saudaraku, Allah Ta’ala juga begitu...Allah Ta’ala juga pencemburu seperti kita.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala cemburu dan seorang mukmin juga cemburu. Kecemburuan Allah Ta’ala adalah jika seorang mukmin melakukan apa yang dilarang-Nya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Cemburu bila hamba-Nya justru mengutamakan yang lain, selain-Nya. Cemburu bila hamba-Nya justru mementingkan yang lain, selain-Nya. Cemburu bila hamba-Nya enggan dan malu melakukan sekadar bangun malam dan sholat di sepertiga malam. Cemburu bila melihat hamba-Nya justru lebih sering mengingat yang lain, selain-Nya. Cemburu bila mendapati hamba-Nya melakukan kemaksiatan di tengah limpahan nikmat dan karunia-Nya. Cemburu bila mendapati hamba-Nya melanggar perintah-Nya.

Hamba yang mencintai Allah juga akan cemburu sesuai kadar cinta yang ada pada dirinya. Jika rasa cemburu tidak tersisa dalam hati, berarti cinta telah pergi, sekalipun lisan seseorang mengaku cinta.

Allah cemburu pada hati manusia.Apa artinya? Allah mencintai kalau hati seorang hamba terkait denganNya sendirian ketika ia sedang dalam keadaan taat.Tetapi kadang-kadang hamba itu disibukkan oleh urusan dunia, maka Allah mengambil dunia tersebut, agar ia hanya sibuk dengan urusan Allah saja dan bertawakkal padaNya.

Lihatlah Nabi Ibrahim a.s saat tertarik pada nabi Ismail a.s.Nabi Ibrahim sangat menyayangi nabi Ismail sehingga Allah cemburu dengan nabi Ibrahim a.s . Lalu Allah mengambil nabi Ismail dari tangannya. Dia memerintahkan padanya untuk menyembelih anaknya. Ketika ia meletakkan pisau di leher anaknya, yang ada di hatinya hanyalah kecintaan pada Allah. Begitu juga ketika nabi Yaakub a.s sangat tertarik pada nabi Yusuf a.s, sehingga kecintaan terhadap nabi Yusuf a.s memenuhi semua hidup dan hatinya. Maka Allah mengambil nabi Yusuf a.s selama 20 tahun, sehingga hatinya kembali dipenuhi cinta pada Allah. Setelah itu, Dia mengembalikan nabi Yusuf a.s padanya.

Terkadang, begitu cintanya Allah pada kita, Dia mengambil semua "sebab" agar kita selalu terbiasa dengannya. Seperti mereka yang dekat di hati, misalnya keluarga kita atau bahkan sesuatu yang kita cintai. Ada yang meninggalkan tugas dan pekerjaan yang selama ini dilalui bersama, atau bahkan meninggal dunia. Dengan semua itu, seolah Allah ingin mengatakan kepada kita...

"Wahai hambaKu, Aku ingin engkau datang dan berlindung hanya kepadaKu."

Makna ini indah sekali. Ketika kita ditimpa musibah, terkadang kita sangat jauh dari Allah, sehingga kita terlebih dahulu meminta bantuan insan lain tanpa terus memohon
pertolongan Allah. Allah cemburu karena kita melupakanNya dan mendahulukan yang lain selainNya. Ketika kita dibuai-buai dengan nikmatNya, Allah turunkan ujianNya. TujuanNya hanyalah untuk kita kembali kepadaNya.
Agar hati kita hanya mengingatiNya...Khadijah dan Abu Thalib diwafatkan, agar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam semakin bergantung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala... "Kau Muhammad, hanya perlu kembali kepada-Ku, karena Aku telah mengambil semua sebab (kemenangan) bagimu." Ketika semua jalan tertutup, janganlah bersedih. Ketahuilah bahwa Allah menginginkan kita kembali hanya padaNya hingga kita mengetahui Dia itu Al-Wakil. Peliharalah hati agar sentiasa bertasbih mengingatiNya. Ingatlah hati adalah raja pada tubuh-badan kita. Seluruh anggota mentaatinya, tidak menyalahinya. Jika ia menjadi raja yang baik , maka seluruh rakyat menjadi baik, sebaliknya jika ia menjadi raja yang rusak, maka rusaklah seluruh rakyatnya.


"...........Ketahuilah bahwa di dalam badan ada segumpal daging, apabila ia baik, baiklah badan seluruhnya. Dan apabila rusak, rusaklah badan seluruhnya. Ketahuilah!!! Itulah HATI..." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)"


Keep Ur Heart Only for Allah Subhanahu wa Ta’ala : ) 



ba'da dzuhur

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak di kolom komentar kami.
EmoticonEmoticon